Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.Ikan Purba Tertangkap di Sulawesi
JAKARTA, SENIN - Seorang nelayan Sulawesi mendapatkan seekor ikan "fosil hidup" coelacanth yang langka. Ikan yang pernah dianggap punah seperti halnya dinosaurus ini sempat ditampung di sebuah kolam, meski akhirnya tidak bisa bertahan hidup. Justinus Lahama menangkap ikan sepanjang 1,2 meter dan beratnya 50 kilogram itu pada Sabtu pagi di perairan Sulawesi dekat Taman Laut Bunaken, salah satu lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati laut amat tinggi.
Ikan purba itu akhirnya mati 17 jam setelah ditangkap. Menurut ahli biologi laut Lucky Lumingas, saat dihubungi hari Minggu, waktu 17 jam adalah waktu bertahan yang luar biasa bagi ikan sejenis coelacanth.
"Ia seharusnya sudah mati dalam dua jam pertama karena spesies ini hanya hidup di lingkungan laut dalam yang dingin," katanya. Lumingas, yang bekerja di Universitas Sam Ratulangi, berencana akan meneliti bangkai ikan tersebut.
Coelacanth diyakini punah 65 juta tahun lalu, sebelum akhirnya seekor daripadanya ditemukan tahun 1938 di perairan Afrika. Beberapa ekor lagi kemudian ditemukan, termasuk yang ditangkap di laut Sulawesi tahun 1998.
Ikan pemangsa ini memiliki sirip serupa kaki, dan mereka menyimpan telurnya di dalam tubuh dan "melahirkan" anak-anaknya, bukan seperti kebanyakan ikan yang bertelur.
0 komentar:
Posting Komentar