Jumat, 19 Desember 2008

Mata Rantai Evolusi Buaya Ditemukan di BrasilMata Rantai Evolusi Buaya Ditemukan di BrasilMata Rantai Evolusi Buaya Ditemukan di Brasil


Minggu, 3 Februari 2008 16:52 WIB
JAKARTA, MINGGU - Buaya dikenal sebagai hewan prasejarah yang masih bertahan tanpa mengalami perubahan struktur tubuh selama jutaan tahun. Namun, sejak kapan buaya mulai beradaptasi hidup di dua alam masih menjadi misteri sains yang belum terpecahkan.
Mata rantai evolusi buaya yang terputus itu sedikit terjalin dengan ditemukannya fosil reptil mirip buaya di Brasil. Fosil predator yang memiliki panjang sekitar 1,7 meter itu berumur 80 juta tahun atau berasal dari Periode Cretaceous Akhir.
"Ini penting bagi sains karena spesimen tersebut secara teori merupakan penyambung antara buaya primitif yang hidup antara 80-85 juta tahun lalu dan spesies buaya modern," kata Ismar de Souza Carvalho dari Universitas Federal Rio de Janiero, Brasil, Kamis (31/1) lalu.
Spesies tersebut diberi nama Montealtosuchus arrudacamposi yang diam,bil dari nama tempat ditemukannya, Monte Alto, di Sao Paulo, dan nama ilmuwan lokal yang menggalinya pertama kali tahun 2004, Arruda Campos. Hewan tersebut memiliki struktur tubuh mirip buaya, namun moncongnya lebih panjang dan hidup sepenuhnya sebagai predator di darat.(REUTERS)Minggu, 3 Februari 2008 16:52 WIB
JAKARTA, MINGGU - Buaya dikenal sebagai hewan prasejarah yang masih bertahan tanpa mengalami perubahan struktur tubuh selama jutaan tahun. Namun, sejak kapan buaya mulai beradaptasi hidup di dua alam masih menjadi misteri sains yang belum terpecahkan.
Mata rantai evolusi buaya yang terputus itu sedikit terjalin dengan ditemukannya fosil reptil mirip buaya di Brasil. Fosil predator yang memiliki panjang sekitar 1,7 meter itu berumur 80 juta tahun atau berasal dari Periode Cretaceous Akhir.
"Ini penting bagi sains karena spesimen tersebut secara teori merupakan penyambung antara buaya primitif yang hidup antara 80-85 juta tahun lalu dan spesies buaya modern," kata Ismar de Souza Carvalho dari Universitas Federal Rio de Janiero, Brasil, Kamis (31/1) lalu.
Spesies tersebut diberi nama Montealtosuchus arrudacamposi yang diam,bil dari nama tempat ditemukannya, Monte Alto, di Sao Paulo, dan nama ilmuwan lokal yang menggalinya pertama kali tahun 2004, Arruda Campos. Hewan tersebut memiliki struktur tubuh mirip buaya, namun moncongnya lebih panjang dan hidup sepenuhnya sebagai predator di darat.(REUTERS)
Minggu, 3 Februari 2008 16:52 WIB
JAKARTA, MINGGU - Buaya dikenal sebagai hewan prasejarah yang masih bertahan tanpa mengalami perubahan struktur tubuh selama jutaan tahun. Namun, sejak kapan buaya mulai beradaptasi hidup di dua alam masih menjadi misteri sains yang belum terpecahkan.
Mata rantai evolusi buaya yang terputus itu sedikit terjalin dengan ditemukannya fosil reptil mirip buaya di Brasil. Fosil predator yang memiliki panjang sekitar 1,7 meter itu berumur 80 juta tahun atau berasal dari Periode Cretaceous Akhir.
"Ini penting bagi sains karena spesimen tersebut secara teori merupakan penyambung antara buaya primitif yang hidup antara 80-85 juta tahun lalu dan spesies buaya modern," kata Ismar de Souza Carvalho dari Universitas Federal Rio de Janiero, Brasil, Kamis (31/1) lalu.
Spesies tersebut diberi nama Montealtosuchus arrudacamposi yang diam,bil dari nama tempat ditemukannya, Monte Alto, di Sao Paulo, dan nama ilmuwan lokal yang menggalinya pertama kali tahun 2004, Arruda Campos. Hewan tersebut memiliki struktur tubuh mirip buaya, namun moncongnya lebih panjang dan hidup sepenuhnya sebagai predator di darat.(REUTERS)Minggu, 3 Februari 2008 16:52 WIB
JAKARTA, MINGGU - Buaya dikenal sebagai hewan prasejarah yang masih bertahan tanpa mengalami perubahan struktur tubuh selama jutaan tahun. Namun, sejak kapan buaya mulai beradaptasi hidup di dua alam masih menjadi misteri sains yang belum terpecahkan.
Mata rantai evolusi buaya yang terputus itu sedikit terjalin dengan ditemukannya fosil reptil mirip buaya di Brasil. Fosil predator yang memiliki panjang sekitar 1,7 meter itu berumur 80 juta tahun atau berasal dari Periode Cretaceous Akhir.
"Ini penting bagi sains karena spesimen tersebut secara teori merupakan penyambung antara buaya primitif yang hidup antara 80-85 juta tahun lalu dan spesies buaya modern," kata Ismar de Souza Carvalho dari Universitas Federal Rio de Janiero, Brasil, Kamis (31/1) lalu.
Spesies tersebut diberi nama Montealtosuchus arrudacamposi yang diam,bil dari nama tempat ditemukannya, Monte Alto, di Sao Paulo, dan nama ilmuwan lokal yang menggalinya pertama kali tahun 2004, Arruda Campos. Hewan tersebut memiliki struktur tubuh mirip buaya, namun moncongnya lebih panjang dan hidup sepenuhnya sebagai predator di darat.(REUTERS)
Minggu, 3 Februari 2008 16:52 WIB
JAKARTA, MINGGU - Buaya dikenal sebagai hewan prasejarah yang masih bertahan tanpa mengalami perubahan struktur tubuh selama jutaan tahun. Namun, sejak kapan buaya mulai beradaptasi hidup di dua alam masih menjadi misteri sains yang belum terpecahkan.
Mata rantai evolusi buaya yang terputus itu sedikit terjalin dengan ditemukannya fosil reptil mirip buaya di Brasil. Fosil predator yang memiliki panjang sekitar 1,7 meter itu berumur 80 juta tahun atau berasal dari Periode Cretaceous Akhir.
"Ini penting bagi sains karena spesimen tersebut secara teori merupakan penyambung antara buaya primitif yang hidup antara 80-85 juta tahun lalu dan spesies buaya modern," kata Ismar de Souza Carvalho dari Universitas Federal Rio de Janiero, Brasil, Kamis (31/1) lalu.
Spesies tersebut diberi nama Montealtosuchus arrudacamposi yang diam,bil dari nama tempat ditemukannya, Monte Alto, di Sao Paulo, dan nama ilmuwan lokal yang menggalinya pertama kali tahun 2004, Arruda Campos. Hewan tersebut memiliki struktur tubuh mirip buaya, namun moncongnya lebih panjang dan hidup sepenuhnya sebagai predator di darat.(REUTERS)